Seiring pertumbuhan restoran & café ini, profesi food enthusiast pula poly digeluti oleh belia-mudi kreatif. Walaupun dalam era sebelumnya, hanya orang-orang eksklusif yang bisa menggeluti profesi itu. Misalkan ahli masakan seperti Siska Soewitomo & Bondan Winarno. Begitu juga untuk urusan kuliner Malang, food enthusiast juga telah banyak ditemui. Mulai yg bergelut di blog, sampai memiliki situs resmi dan telah bekerja sama menggunakan banyak pihak.
Rajin Posting Foto Makanan dan Minuman pada Media Sosial
Bermula menurut hobinya menciptakan masakan dan juga berwisata masakan, Ammamilha Rosyaqotus Syaqufa, alumni jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Brawijaya ini mengunggah resep-resep output eksperimennya ke blog. “Dulunya karena jua sering jajan di luar, selain iseng menulis resep kuliner aku pula iseng mengunggah foto makanan yg didatengin saat jajan,” Amma, panggilan akrabnya, menceritakan menggunakan antusias. Sebelum aktif di Instagram, Amma yg memiliki akun IG @ammamamo, memang aktif dan kerap kali mengunggah artikel mengenai makanan pada blognya.
Seusai perkenalannya menggunakan Instagram, yang notabene sangat membantu para pegiat fotografi, wanita yang sudah menggeluti dunia food enthusiast sejak 2010 semakin meningkatkan akselerasinya. Dari situlah dirinya mulai dikenal lantaran intesintas mengunggah foto tentang kuliner & konten yg sangat informatif. Sejak waktu itu, wanita kelahiran Malang tadi kerap menerima undangan saat ada keliru satu café atau restoran yg baru membuka gerainya atau hidangan yg baru dirilis berdasarkan sebuah loka masakan.
Dengan jam terbangnya yg tergolong cukup tinggi, Perempuan berhijab ini tentu saja mempunyai beberapa pengalaman yg mampu dibagi pada mitra-kawan pembaca setia Travelingyuk. Sering menerima undangan buat melakukan review makanan di beberapa tempat, membuat surat keterangan Amma untuk hangout cukup banyak. Sehingga dirinya tak jarang kali balik hadir ke loka-loka tersebut, hanya saja pada syarat bebas tugas. “Biasanya habis saya melakukan kolaborasi menggunakan klien, aku kembali datang ke loka itu. Tapi nggak pada rangka kerja. Nggak sporadis kadang rasa & pelayanannya tidak sama sama waktu saya ke sana buat keterangan,” tutur perempuan berkacamata tadi.
Macam destinasi masakan waktu ini memang sangat berjibun. Mulai varian rasa, varian harga, dan tempat-loka yang instagenic sekaligus cozy. Beberapa loka memang tampak menjual tempat sekeren mungkin buat memfasilitasi para social climber. Pergeseran fungsi berdasarkan tempat makan yang waktu ini tidak hanya sebagai tempat untuk makan, sedikit banyak juga didalangi oleh perkembangan media umum yang semakin pesat. Menurut Amma seharusnya loka destinasi masakan harusnya memperhatikan tiga poin misalnya good place, good price, dan good taste. “Kebanyakan hanya mengandung keliru satu berdasarkan 3 faktor tadi. Padahal tiga faktor itulah yg paling dicari konsumen,” tutup perempuan kelahiran 1991 tadi.
Menarik bukan kisah menurut Profile pilihan Travelingyuk kali ini? Jangan pernah meremehkan hobimu, siapa sangka hal yg engkau sukai mampu menjadi profesimu.
Comments
Post a Comment