Skip to main content

Posts

Showing posts with the label sop buntut cut mutiah

Sop Buntut Cut Meutia Legenda Kuliner yang Kamu Pasti Suka

Tidak gampang menciptakan sebuah usaha kuliner, banyak faktor yang memang wajib dipenuhi. Seperti tempat yg strategis, tempat yg fotogenik, atau juga menu yang sedang naik daun. Tapi hal tadi dapat dikesampingkan jika rasa telah menjadi ‘sebuah kunci’ yang mengikat lidah pelanggan. Seperti sebuah warung yang berada pada sebuah gang di Menteng, Jakarta. Walaupun berada pada sebuah wilayah kecil, pelanggan yang datang pun bukan orang asal-asalan. Memanja Lidah Orang Jakarta Sejak 1970 Satu porsi Sop Buntut Cut Meutia [image source] Bertahan menurut tahun 1970 tentu saja poly orang yang sudah tiba & merasakan rasa menurut sop buntut yang awalnya bernama ‘Sop Buntut Semoga’ ini. Sering menerima penghargaan di bidang masakan, warung ini kerap kali menjadi destinasi para menteri ataupun pejabat-pejabat wilayah. Tidak jarang para ajudan dari menteri datang dan membeli beberapa kemasan pesanan sop buat atasannya. Bahkan Wakil Bupati DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, pula pernah mengunju

Menyusuri Masa Lalu Surabaya Ala Eropa

Beberapa kota di Indonesia memang sebagai sebuah wilayah yg ikonik dan membawa kisah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beberapa kota jua menjadi sentra pemerintahan VOC waktu menjajah Indonesia. Maka itu banyak ditemui bangunan yang mempunyai arsitektural kolonial yg masih banyak ditemui hingga ketika ini. Seperti yang poly ditemui di Surabaya. Beberapa titik seperti wilayah Jembatan Merah jua Tunjungan yg masih banyak menyimpan cagar budaya pada Surabaya. Bangunan-bangunan di bawah ini merupakan saksi mata langsung dari perjalanan sejarah Indonesia. Museum Bank Indonesia Surabaya Museum Bank Indonesia tempo dulu [image source] Bangunan yang waktu ini sebagai museum, dulunya merupakan sebuah cabang dari De Javasche Bank yg didirikan pada Batavia pada tahun 1828. Tapi bentuk bangunan yang saat ini bukanlah bentuk aslinya. Pada tahun 1904, bangunan ini dirobohkan total & dibangun ulang dengan mengadopsi  gaya neo renaissance empire . Kemudian dalam tahun 1953, De Javasche Bank beruba