Hampir seluruh wilayah Jakarta memang sudah menjadi ‘hutan beton’. Dimana bangunan-bangunan semakin menjulang tinggi. Tapi ternyata, pada pulang tingginya gedung-gedung ini masih terdapat sebuah suaka yang mempertahankan tanaman & beberapa fauna hayati pada dalamnya. Berada di bagian utara Jakarta, kamu sanggup menemukan sebuah hutan mangrove yang tidak lain adalah satu-satunya hutan yang tersisa di Jakarta. Hutan mangrove ini bernama Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA). Yuk mengintip ada apa di pada suaka margasatwa ini.
Berjalan pada Board Walk Bersama Monyet yg Jinak
Pertama kali kita wajib melapor pada petugas yg berjaga sebelum kita masuk ke tempat ini. Setelah melapor, engkau akan bertemu dengan jembatan kayu sepanjang 800 meter. Yang nir biasa merupakan sahabat yang akan menemani perjalananmu melewati board walk ini. Pada momen ini kamu akan bertemu menggunakan poly kera ekor panjang yg memiliki nama latin Macaca Fascicularis. Tapi tidak perlu takut lantaran simpanse ini sudah jinak. Bukan yang suka menjarah bekal kalian kok.
Rumah buat Beberapa Spesies Burung Langka
Memiliki luas sebanyak 25 hektar, tempat ini merupakan tempat tinggal bagi beberapa burung yang memiliki status critical endangered. Di antaranya adalah spesies Bubut jawa (centropus nigrorufus) & Jalak Putih (Sturnus Melanopterus). Bubut jawa umumnya memiliki ukuran lebih kurang 46 cm & berwarna gelap. Hanya bagian sayapnya memiliki warna merah zat oksidasi. Sedangkan Jalak Putih berukuran lebih mini , biasanya memiliki ukuran sebanyak 20-25 centimeter. Sarang burung ini adalah lubang-lubang yang berada di Pohon. Populasi Jalak Putih waktu ini memang sangat memperihatinkan, sebagai akibatnya perlu adanya tindakan buat melestarikan spesies ini.
Berwisata di Taman Wisata Alam Angke Kapuk
Terletak tidak jauh dari SMMA, hutan mangrove yang satu ini sedang cukup populer pada kalangan anak belia. Lantaran beberapa tempatnya memang sangat mendukung buat mempercantik feed instagrammu. Kalau kamu ingin beraktivitas beserta dengan kelompokmu, tempat ini mampu sebagai solusi. Lantaran pada tempat ini juga menyediakan penginapan buat tamu-tamu yang hadir. Selain buat menginap, umumnya pengunjung jua memakai tempat ini sebagai latar belakang foto. Dari data yg didapat pada tahun 2014, tempat ini hanya memiliki satu loka penjual makanan dan minuman. Juga pengunjung tidak diperbolehkan buat membawa kuliner dan minuman berdasarkan luar.
Mampir Dulu ke Nasi Uduk Ibu Jum
Lantaran hanya tersedia satu penjual & nir diperbolehkan buat membawa kuliner berdasarkan luar lantaran alasan kebersihan, pergi menurut berwisata kamu sanggup mampir ke Nasi Uduk Ibu Jum. Tempat ini berada di seberang fresh market PIK. Jam yg paling cocok buat menikmati nasi uduk ini adalah pukul 19.00. Lantaran jika engkau tiba sebelum jam 19.00, lauk untuk nasi uduk yg akan kamu santap belum lengkap. Lauk yg di rekomendasikan pada sini adlah ayam goreng kalasannya yg empuk & legit.
Ternyata seru pula ya berlibur pada hutan mangroove yg ada di Jakarta ini? Tapi permanen dijaga ya kebersihannya, karena selain tempat wisata loka ini adalah lingkungan perlindungan pula.
Comments
Post a Comment