Masih ingat dengan romansa Danu yg menikah menggunakan maharnya. Pasti seru jikalau menerima pasangan yg sama-sama punya hobi traveling atau berpetualang ke alam bebas. Bisa memiliki daftar panjang yang berisi gunung-gunung yang ingin dididaki bersama, atau formasi pantai yang sunsetnya manis buat dinikmati berdua.
Itu jua yang dirasakan sang Andrew Schuhmann yg memiliki pasangan dengan hobi serupa. Keduanya tak jarang menghabiskan waktu menggunakan traveling dan menikmati alam lebih dekat lagi. Setelah berpacaran selama 6 tahun, Andrew akhirnya tetapkan buat melamar sang kekasih waktu melakukan liburan ala backpacker bersama dengan beberapa teman lainnya pada Air Terjun Havasupai pada Grand Canyon. Andrew bahkan meminta seseorang kawannya buat merekam momen spesial tadi. Wah, romantis sekali, ya.
Tetapi, bukan hal manis misalnya yg sudah direncanakan, yg terjadi malah tragis. Momen dramatis ini direncanakan akan dilakukan tepat pada depan air terjun. Andrew pun memulainya menggunakan berlutut & menyatakan keinginannya dalam Kammie, kekasih yg sudah bersamanya selama 6 tahun buat menjadi istrinya. Sayangnya, cincin yg menggunakan sangat hati-hati digenggamnya malah jatuh ke air. Beruntung Kammie langsung menjawab menggunakan ‘yes’.
Dilansir dari DailyMail, Andrew menceritakan pengalamannya tadi. Kejadian tersebut bahkan sempat dianggap Andrew sebagai petunjuk bahwa mereka memang tidak berjodoh. Pasalnya, selesainya 3 jam mencari, cincin tersebut tidak jua ditemukan. Namun, cinta mereka menerangkan bahwa buat beserta tidak hanya butuh cincin, kok. Andrew dan Kammie permanen menikah & bahagia sampai kini .
Musibah tragis tersebut sempat direkam sang mitra Andrew yang memang diminta buat mengabadikan proses lamarannya. Kini, insiden malu itu malah sebagai kenangan cantik yang selalu mengundang tawa setiap kali diingat. Video kocaknya bahkan ditayangkan pada pesta pernikahan dua sejoli ini. Menginjak tahun keempat pernikahan mereka, interaksi Andrew & Kammie makin bertenaga. Keduanya pun tampak mengarungi berbagai negara buat menyaksikan sendiri keindahan-keindahan alamnya.
Wah, seru pula ya jikalau punya cerita dibagikan pada anak & cucu, keluarga lain bahkan teman-teman yang lain. Bagaimana, apa engkau juga punya pengalaman serupa?
Comments
Post a Comment