Lagi-lagi peristiwa Garut, Jawa Barat.
Kejadian tadi diketahui berdasarkan sebuah video dangan durasi selama 33 dtk yang diunggah oleh akun instagram @enopita11. Dari video tersebut tampak seorang memakai baju merah & mengenakan topi. Pria bertopi yg tidak diketahui bukti diri tersebut tampak menghalangi galat seseorang pendaki namun nir digubris oleh rombongan pendaki tersebut.
Pendakian ini berlangsung dalam lepas 18-20 Agustus 2017. Tetapi di tengah bepergian ada seorang pria yang menghalangi rombongan pendaki. Pria bertopi ini menyuruh rombongan buat membayar iuran sebanyak Rp2.500 per orang. Padahal ketika rombongan pendaki menerima pengarahan di basecamp, pendakian Gunung Guntur periode Agustus digratiskan sang pengelola. Dari berita yang didapatkan dari video tersebut, oknum bertopi itu bahkan menarik & mendorong keliru satu dari pendaki bahkan mengancam menggunakan memakai senjata tajam.
STOP PUNGLI !! .
.
18-20 Agustus lalu kami melakukan pendakian Mt.Guntur dua.249 mdpl via Citiis. Saat di basecamp sebelum memulai pendakian, dijelaskan oleh pihak pengelola bahwa selama bulan Agustus pendakian Mt.Guntur free simaksi & (seharusnya) nir terdapat pungli. Tapi ketika pada bepergian menuju Pos 1, kami dihadang sang seseorang laki2 paruh baya (kurang lebih 40an th) yang menyatakan diri sebagai “Ketua”. Laki2 tsb meminta kami membayar 2.500 per-org. Kami menolak dg tegas, dan karena kami menolak laki2 tsb semakin menjadi2. Dia menghadang & menarik2 lengan kami sembari mengancam dg senjata tajam golok & sekop pasir (Bahkan perempuan pun diancam dan ditarik2).
.
Pungli seperti ini sangat meresahkan!! Mohon ditindak tegas.
Sepertinya pemerintah harus semakin memperketat & melakukan penyisiran balik ke tempat-loka wisata. Agar praktik pungutan liar ini nir balik menimpa wisatawan yang datang. Akan sangat disayangkan apabila keindahan loka wisata yg poly beredar pada Indonesia ini dinodai oknum tidak bertanggungjawab misalnya ini.
Comments
Post a Comment