Di era yg serba canggih ini, berbagai tekonologi dipakai untuk mempermudah segalanya. Salah satu contoh, adanya ojek dan taksi online. Hanya tinggal pencet, mereka mampu menjemput dan mengantarmu. Pun pula sedang lapar, tetapi malas keluar tempat tinggal & terjebak macet. Cukup pilih sajian lewat smartphone, makananmu pun akan hingga pada rumah. Rupanya pengiriman kuliner menjadi lebih canggih. Bukan orang lagi yang mengantar, namun sebuah drone.
Dilansir berdasarkan shanghaiist.Com, sebuah restoran pada China menggunakan alat ini menjadi pengganti delivery man yg telah tidak diperbolehkan masuk kampus. Luxun Academy of Fine Arts dan diikuti universitas lainnya secara resmi melarang pengiriman makanan berdasarkan luar. Hal ini dilakukan dengan alasan keamanan & menjaga kualitas kuliner bagi penghuninya.
Tetapi, satu kedai yg menjual ayam goreng nir tinggal membisu begitu saja. Dalam aplikasi pemesananya dituliskan menggunakan kentara bahwa kuliner akan diterbangkan melewati pagar kampus. & sahih saja, ada beberapa konsumen yg merekam pengiriman tadi dalam sebuah video. Pihak kampus pun bertindak cepat & melaporkan pelanggaran batas tersebut pada kepolisian setempat.
Kejadian ini mendorong diterbitkannya aturan baru yang lebih ketat, yaitu setiap drone wajib didaftarkan sesuai menggunakan nama orisinil pemiliknya. Sehingga bila nantinya alat tersebut dipakai buat hal-hal yg tidak benar, nama sang pemilik bisa dimintai pertanggungjawaban. Wah, mungkin hal ini mampu diterapkan pula pada Indonesia, ya.
Diberitakan oleh techno.Okezone.Com, di Februari 2017 kemarin, seorang lelaki dipenjara selama 30 hari lantaran lalai ketika menerbangkan drone miliknya hingga jatuh dan tentang seorang perempuan . Korban tadi jatuh tidak sadarkan diri. Hukuman ini adalah sebuah peringatan buat lebih hati-hati dan bertanggung jawab ketika sebagai pilot drone. Setuju, kan?
Comments
Post a Comment