Akhir pekan ini bagi engkau yang traveling pada Bandung, nir lagi bisa menikmati berkeliling kota memakai becak. Pasalnya, tunggangan tradisional tadi telah dilarang buat melewati beberapa ruas jalan protokol pada Kota Bandung. Hal ini berdasar dalam Perda No.11 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan. Dalam Peraturan Daerah tadi menegaskan bahwa menggunakan becak baik penumpang maupun pengemudi pada jalan-jalan protokol & ruas-ruas jalan bebas becak yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dikenakan pembebanan porto paksaan penegakan hukum sebanyak Rp250.000.
Bahkan pekan ini, petugas adonan menurut TNI, Plori, Dishub dan Satpol PP sudah melakukan beberapa penertiban sekaligus dalam rangka sosialisasi. Senin kemudian, tim gabungan tadi telah merazia daerah Alun-Alun Bandung. Agenda tadi mengakibatkan puluhan pengemudi becak lari tunggang langgang karena takut becaknya tersita. Kawasan Alun-alun Bandung termasuk satu menurut tujuh wilayah terlarang buat becak. Tujuh tempat tersebut adalah Jalan Merdeka, Kepatihan, Asia-Afrika, Dalem Kaum, Dewi Sartika, Otto Iskandardinata, daerah Alun-alun Bandung.
“Saat ini kami terus melakukan sosialisasi kepada para tukang becak. Nanti masih terdapat beberapa titik yang akan menjadi kawasan bebas becak,” ujar Kepala Dishub Kota Bandung, Didi Ruswandi, seperti dikutip berdasarkan Sindo news (10/07/2017). Padahal rambu-rambu embargo sebanyak 13 buah sudah terpasang dalam 5 titik jalur protokol kota Bandung. Seperti yg mampu ditemui pada jalan Asia-Afrika, Dalam Kaum, Otto Iskandar Dinata, Kepatihan & Alun-alun Kota Bandung.
Aparat Satpol PP telah menyiapkan personel sebanyak 150 anggota setiap harinya yang bertugas berjaga di tujuh area yg telah ditentukan. Tidak hanya berjaga, satpol PP pula menyiapkan aneka macam macam wahana yg dibutuhkan buat sosialisasi. Termasuk mobil penyuluhan dan kendaraan beroda empat penindakan yg disiapkan di tempat Alun-alun Kota Bandung. Di Bandung, becak termasuk salah satu penyumbang kemacetan yg cukup besar . Bahkan di sepanjang jalan Otto Iskandar Dinata, becak kerap mondar-mandir dengan membawa penumpang atau barang menuju Pasar Baru.
Comments
Post a Comment