Terlantar di Bandara Karena Delay Penumpang Tanyakan Fasilitas dari Maskapai

Pesawat sekarang menjadi pilihan banyak traveler yg ingin liburan. Selain hemat saat, harga tiket yang ditawarkan pula relatif terjangkau. Belum lagi menggunakan promo rabat harga yang menggiurkan. Pun demikian, ternyata masih ada penumpang yg merasa kurang puas dengan pelayanan. Tak heran jika cekcok antar petugas dan penumpang acapkali terjadi.

Seperti seseorang penumpang menggunakan petugas maskapai Lion Air pada Bandara Internasional Kualanamu, Medan yg videonya viral pada media umum. Dalam rekaman berdurasi kurang berdasarkan 10 mnt tersebut, seorang bunda meminta pertanggungjawaban pada perwakilan maskapai akibat mengalami delay beberapa jam. Tentu saja hal tadi sangat merugikan penumpang.

Bandara Kualanamu [image source]

Masih dari video yang sama, wanita asal Medan beserta menggunakan penumpang lain pula geram dengan tingkah menurut pihak Lion yg diklaim acuh kepada nasib mereka. Bagaimana tidak, pegawai maskapai tadi nir memberikan liputan rinci tentang keterlambatan keberangkatan pesawatnya. Belum lagi, dengan banyaknya penumpang yang ada pada ruang tunggu, tapi dibiarkan tanpa fasilitas kursi tambahan. Apalagi mereka juga tidak menyarankan penumpang buat duduk pada lantai.

Ruang Tunggu Bandara Kualanamu [image source]

Luapan amarah menurut penumpang pun terus keluar hingga membuat petugas tidak sanggup mengungkapkan-kata. Hingga saat ini, masih belum diketahui kapan insiden tadi berlangsung. Tetapi, hal itu menjadi galat satu bukti ketidakpuasan penumpang kepada maskapai di Indonesia. Harusnya kasus ini menjadi pembelajaran maskapai penerbangan untuk menaruh pelayanan terbaik & tetap sopan kepada penumpang.

Nah, untuk engkau yang tengah terjebak jangan gampang tersulut emosi. Sebaiknya konsultasi terlebih dahulu pada pihak yang bersangkutan agar tetap memahami liputan baru yg ada. Selain itu, engkau pun jua wajib meminta kompensasi atas kerugian selama delay. Kompensasi pesawat tersebut pula sudah ada pada perundang-undangan. Bagaimana, setuju bukan?