Trem merupakan kereta ringan yg memiliki rel spesifik pada pada kota & banyak ditemukan di negara-negara maju misalnya Singapura atau Eropa. Ini merupakan transportasi umum yang efektif mengatasi kemacetan. Tahu nir, jauh sebelum trem ada di negara-negara maju tadi, Indonesia sudah lebih dulu punya.
Diawali dengan trem tradisional yang ditarik sang tiga atau 4 kuda di tahun 1870-an berkeliling Jakarta menggunakan tarif 10 sen. Memasuki tahun 1900-an, digantikan sang trem uap Batavia yg lebih terkini. Di tahun 1934, transportasi ini sudah memakai energi listrik. Tak hanya pada Batavia atau jakarta, kendaraan generik ini jua dibangun di Surabaya. Jalurnya pun semakin panjang.
Trem menjadi kendaraan generik yg digemari hingga 20 tahun sebelum akhirnya tergeser lantaran munculnya bus-bus PPD. Sayangnya, pada tahun 1960an, trem secara resmi dihapus karena dievaluasi membuat macet. Keberadaannya pun digantikan sang oplet dan metro kecil yang makin marak.
Kebalikannya, di luar negeri misalnya negara-negara Eropa, bahkan Australia dan Singapura malah setia menggunakan trem & justru menciptakan kemudian lintas lancar. Dengan armada yang higienis & sempurna ketika, banyak masyarakatnya yang lebih memilih transportasi yg satu ini daripada tunggangan eksklusif.
Pengerjaan proyek transportasi trem sebagai bagian menurut proyek angkutan massal cepat di Surabaya itu berlangsung paling lama 2 tahun. Ketika panjang jalur direncanakan 17 kilometer, biaya yg diperlukan Rp 2,4 triliun hingga Rp tiga triliun. Ketika panjang jalur sebagai 9 kilometer, anggaran proyek diperkirakan kurang lebih Rp 1,dua triliun.
Surabaya akhirnya akan menjadi kota pertama di Indonesia yg akan pulang mempunyai trem. Semoga langkah besar Kota Pahlawan tadi akan diikuti oleh poly kota akbar lain di Indonesia.
Comments
Post a Comment