Minimal pada satu tahun, Sutono Au-yg traveling bersama famili kecilnya. Ke negara tetangga misalnya Hongkong dan Cina adalah tujuan wisata favorit keluarga. Sebagai bapak berdasarkan 2 anak yang masih kecil, Sutono punya cara sendiri untuk mengisi liburannya. Hobinya mengumpulkan pernak-pernik Coca Cola menciptakan travelingnya selalu seru, walaupun acapkali seru sendiri karena Ia wajib pintar mengatur saat buat hunting hingga ke pasar loak setempat.
Dimulai Sejak Masa Kuliah di Perth
Sejak menghabiskan masa kuliah pada Perth, Australia, Sutono Au-yg telah jatuh cinta menggunakan brand minuman bersoda yang satu ini. “Saya nir terlalu senang minuman soda, tapi aku suka sekali dengan inovasi Coca Cola pada membuat packaging & limited,” jelas Sutono dengan penuh semangat. Dimulai menggunakan membeli hiasan meja yg klasik, Sutono memulai perjalanan panjangnya dalam mengoleksi banyak sekali bentuk botol & kaleng Coca Cola, dan merchandise-nya yg unik. Tono mengaku nir terdapat budget spesifik buat menambah koleksinya. Kalau terdapat yg menarik & limited pastilah diburu.
Sampai pada Negara Tujuan & Menghilang
Bukannya loka wisata yang jadi tujuan pertama liburan, Sutono yang punya jadwal khusus traveling bersama famili ini, selalu mengincar supermarket terdekat menggunakan hotel atau pada bandara. “Istri saya telah sangat hafal kebiasaan saya yang satu ini. Saya bantu check in dulu pada hotel & kemudian menghilang,” kentara Sutono. Setelah menerima yg diinginkan, Sutono segera pulang ke hotel dan melanjutkan liburannya bersama famili. Dan Sutono mengaku telah memiliki trik khusus buat membawa pergi botol-botol Coca Cola itu dengan kondusif hingga sampai ke rumah. “Kalau saya tambahkan ke bagasi, semuanya aman. Saya pernah harus membuang beberapa kaleng Coca Cola yg unik sekali karena hand carry. Petugas bandara melarang saya membawa pergi,” kenang Sutono.
Tak Hanya Minuman, Lip Gloss pun Dibeli
Ketika penumpang pesawat terbang tidak menghiraukan pramugari yg memberikan souvenir, Sutono malah sebaliknya. Ia tidak pernah ketinggalan mengusut katalog merchandise yg disediakan, apakah ada yang baru dari Coca Cola. Seperti satu set lip gloss yg beliau dapatkan di penerbangan menuju tanah kelahirannya, Tanjung Pinang 3 tahunan yg lalu. “Saya selalu bersemangat apabila ada merchandise yg unik menurut Coca Cola. Tanpa pikir panjang aku beli lip balm ini. Mungkin pula sudah expired sekarang,” ungkapnya sembari tertawa.
Pasar Loak Selalu Jadi Tempat Berburu
Pasar loak di suatu negara jua nir ketinggalan menjadi sasaran ‘operasi’. Ketika Sutono jalan-jalan di Singapura, Ia girang bukan main lantaran menemukan harta karun. Sebuah radio tua yg sudah rusak dijual menggunakan harga 50 SGD. Namun dengan kegigihannya, Sutono sanggup menerima diskon sebesar 5 SGD berdasarkan pedagangnya. Dan sesampainya di Indonesia, radio butut itu mampu diperbaiki dan berfungsi pulang. “Saya cinta sekali menggunakan radio ini. Saya prediksi radio ini dulunya merupakan bantuan gratis buat para distributor loyalnya. Beruntung aku bisa memilikinya,” ujar Sutono penuh kebanggaan.
Oleh-oleh berdasarkan Keluarga & Teman
Koleksinya ini membuat keluarga dan sahabat Sutono mudah untuk mencarikan oleh-sang. Botol Cocoa cola yang unik dikosongkan isinya, dimasukkan ke dalam koper, sudah mampu jadi sang-sang yang menyenangkan untuknya. Mertuanya pun telah hafal menggunakan kegemaran menantunya. “Di setiap tripnya, Mama & Papa mertua saya selalu menyempatkan buat mencari merchandise yg terdapat Coca Colanya buat saya. Jadi koleksi saya ini sebagian akbar jua oleh-oleh dari famili, teman & jua istri aku yang kebetulan trip ke luar negeri,” sambungnya. Tak heran bila koleksi botol, kaleng dan merchandisenya terdapat mulai berdasarkan Asia, Eropa pula Australia.
“Banyak koleksi saya yg aku tinggalkan di Tanjung Pinang. Tapi selalu bersemangat buat mengoleksi apapun yg berhubungan dengan coca cola,” ujar pria 40 tahun yang tinggal di Malang ini. Yang menarik bagi Sutono merupakan caranya mendapatkan sebuah barang, semakin sulit ia mendapatkan semakin tertantanglah beliau. Satu benda yg masih Ia incar adalah lemari pendingin Coca Cola, meskipun Ia tahu sulit buat mampu mendapatkannya. Kalau kamu punya koleksi apa dari output travelingmu?
Comments
Post a Comment